LAPORAN PRAKTIKUM PERKEBANGAN HEWAN
MEMBEDAKAN ALAT KELAMIN IKAN NILA
(Oreochromis
niloticus)
Oleh
Ashari
Romansah
NPM : 09220028
NPM : 09220028
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) HAMZANWADI SELONG
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur Praktikan ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Praktik Perkembangan Hewan ini
dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala.
Maksud
dan tujuan penyusunan Laporan Praktik ini adalah untuk melengkapi persyaratan
mendapatkan nilai Praktikum Perkembangan Hewam.
Adapun
penyusunan Laporan Praktik Perkembangan Hewam ini berdasarkan data-data yang
Praktikan peroleh selama melakukan Praktek Hewam Ikan Nila, buku – buku
pedoman, serta data-data dan keterangan dari pembimbing.
Praktikan
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan
Praktik ini.
Peraktikan
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Latar belakang
diadakannya Praktikum Pengamatan Alat kelamin dan organ
dalam pada ikan Nila ini adalah untuk menunjang mata kuliah Perkembangan Hewan. Dengan diadakannya
praktikum ini, maka diharapkan praktikan dapat lebih memahami tentang materi
yang diajarkan. Dalam praktikum kali ini akan dibahas mengenai perbedaan antara
ikan nila jantan dan ikan nila betina khusunya pada saluran kelaminnya sehingga
praktikan dapat melihat secara langsung anatomi eksternal dan internal dari
ikan nila.
- Rumusan Masalah
Bagaimanakah anatomi dari
ikan nila baik dilihat secara internal?
- Tujuan
Tujuan diadakannya praktikum ini adalah untuk
mengetahui, mempelajari dan memahami bentuk, struktur, fungsi serta susunan
oragan dalam ikan nila.
- Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan
dapat mengetahui, mempelajari, dan memahami tentang struktur organ dalam ikan
Nila secara langsung, sehingga para praktikan dapat terbantu dalam hal memahami
organ dalam dari ikan nbila secara keseluruhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Ikan
Ikan
adalah organisme vertebrata yang hidup atau habitatnya berada di air, baik air
tawar, air payau, maupun air laut (air asin).
Tubuh ikan terdiri atas caput, truncus, dan cauda, diantara mana tidak ada batas yang nyata sebagai batas
antara caput dan truncus dipandang tepi caudal operculum dan sebagai batas
antara truncus dan ekor dipandang anus. Ikan-ikan yang dapat berenang cepat
berbentuk seperti torpedo. Tetapi Cyprinus lebih pendek, lebih pipih
kearah bilateral dan lebih lebar ka arah dorsoventral (Radiopoetra, 1996).
Pada bagian kepala ikan mas terdapat lubang mulut (moncong) yang dapat
ditarik ke belekeng. Pada moncong terdapat tulang premaksila yang letaknya
paling depan, maksila yang letaknya pada bagian belakang moncong, adimaksila
yang letaknya pada bagian dorsal dan dentale yang merupakan tulang yang
menyokong rahang bawah. Terdapat pula lekuk hidung yang letaknya disebelah atas
di belakang mulut yang berfungsi sebagai indra penciuman. Mata yang terletak
disebelah belakang lekuk hidung agak ke atas dan tidak mempunyai kelopak mata.
Tutup insang yang tersusun dari empat potongan tulang yaitu operkulum (berupa
tulang yang paling besar dan letaknya paling dorsal), preoperkulum (berupa
tulang sempit yang melengkung seperti sabit dan terletak di bagian depan),
interoperkulum (merupakan tulang sempit yang terletak diantara operkulum dan
preoperkulum), serta tulang keempat yang dinamakan suboperkulum. Terdapat pula
membrana brankhiostegi yaitu berupa selaput tipis yang melekat pada pinggiran
tulang tutup insang sebelah belakang (Djunanda, 1982).
gambar
2.2 anatomi internal ikan (Campbell,2005)
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Praktikum Pengamatan ikannila ini
dilakukan pada hari sabtu, tanggal Nopember 2011, pada pukul 13.00 WIB dan
bertempat di laboratorium biologi STKIP Hamzanwadi Selong.
B.
Alat dan Bahan
Pada praktikum kali ini alat-alat yang
digunakan antara lain papan bedah, gunting, jarum, lembar pengamatan, alat
tulis dan pinset. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu ikan nila.
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
A. Kelasifikasi Ikan Nila
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
Oreochromis
niloticus
|
B. Ciri Umum Ikan Nila
Tubuh berwarna kehitaman
atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur
pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis
tegak, 7-12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan
ujung sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika
musim berbiak.ada garis linea literalis pada bagian truncus fungsinya adalah
untuk alat keseimbangan ikan pada saat berenang
Ikan nila yang masih
kecil belum tampak perbedaan alat kelaminnya. Setelah berat badannya mencapai
50 gram,
dapat diketahui perbedaan antara jantan dan betina. Perbedaan antara ikan jantan dan betina dapat
dilihat pada lubanggenitalnya dan juga ciri-ciri kelamin
sekundernya. Pada ikan jantan, di samping lubang anus terdapat lubang genital yang berupa
tonjolan kecil meruncing sebagai saluran pengeluaran kencing dan sperma. Tubuh ikan jantan juga berwarna lebih gelap,
dengan tulang rahangmelebar ke belakang yang memberi kesan
kokoh.sedangkan yang betina biasanya pada bagian perutnya besar.
C. Membedakan Alat kelamin
Jantan dan Betina pada Ikan Nila
Gambar 1. Sisi Ventral Tubuh Ikan Nila (Bocek &
Gray, 2000)
Alat
kelamin ikan nila jantan berupa satu lubang di papilla yang berfungsi sebagai
muara urine dan sperma (urogenital pore) yang terletak setelah lubang
anus. Sedangkan alat kelamin betina terdiri dari 2 lubang di papilla. Lubang
yang satu untuk muara urine (ureter) dan yang lain untuk pengeluaran
telur (oviduct), terletak setelah anus. Jadi pada ikan nila jantan
terdapat dua lubang yaitu anus dan urogenital sedangkan betina terdapat 3
lubang yaitu anus, oviduct dan ureter.
D. Hasil Pengamatan Ikan Nila
Gambar 2. Perbedaan Organ Kelamin Ikan Nila Jantan dan Betina. Ikan Nila Jantan pada Bagian
Bawah dan Betina pada Bagian Atas
PENGAMATAN
ORGAN DALAM IKANA NILA
Gambar
srtuktur organ dalam ikan :
1.
Hati
2.
Perut
3.
Usus
4.
Jantung
5.
Berenang kandung kemih
6.
Ginjal
7.
Buah pelir
8.
Saluran kencing
9.
Duktus eferen
10. Kandung kemih
11. Insang
Ginjal
Ginjal
merupakan organ yang berfungsi untuk menyaring darah dan mengambil sampah sisa
metabolisme dari darah tersebut. Sampah metabolisme ini akan dikeluarkan dalam
bentuk urine. Bentuk ginjal pada ikan pada umumnya pipih, berbentuk
memanjang, berwarna merah gelap dan terletak di bagian dorsal dari rongga
perut, tepat di bagian ventral dari vertebrae. Secara histologi, ginjal
tersusun dari tubula ginjal atau nephron. Ada 2 macam bentuk dari tubula ini
dan dikenal dengan istilah “renal corpuscle yang berbentuk seperti corong” dan
“convoluted corpuscle yang merupakan saluran yang
bergulung-gulung”. Renal corpuscle tersusun dari kapsula Bowman dan
glomerulus. Pada ikan sakit/ kondisi yang tidak menguntungkan, sel-sel pada
kapsula Bowman dan glomerulus ini akan mengalami degenerasi/ kerusakan.
Saluran pencernaan ikan (esofagus, lambung dan usus)
Pada dasarnya
sistem penceranaan makanan pada ikan dimulai dari mulut, kemudian dilanjutkan
dengan esofagus/ kerongkongan, lambung, usus dan anus. Dinding
kerongkongan, lambung dan usus ini tersusun dari lapisan otot memanjang dan
melingkar. Pada beberapa jenis ikan , selain di usus, di bagian dalam dari dinding
lambung terdapat tonjolan/ vili-vili yang berfungsi untuk mensekresikan enzim
pencernaan dan menyerap makanan. Pada keadaan yang abnormal, pada
saluran pencernaan tersebut dapat dijumpai beberapa perubahan seperti odema,
pembengkakan, nekrosis serta kerusakan/ hancurnya vili.
Hati
Hati pada
ikan merupakan organ yang berukuran relatif besar. Organ ini terletak di
sekeliling lambung. Hati berfungsi untuk mensekresikan cairan empedu dan
merupakan tempat penyimpanan glikogen. Selain itu hati berfungsi
penting untuk melakukan berbagai proses biokimia seperti menetralisir racun
yang masuk ke dalam tubuh ikan. Karena fungsinya inilah, hati merupakan organ
yang rentan terhadap bahaya polutan ataupun materi beracun dari lingkungan.
Kerusakan yang dijumpai pada hati antara lain berupa hemoragi/ pendarahan,
kongesti dan degenerasi sel. Degenerasi sel ini dapat berupa degenerasi
melemak, di mana pada jaringan hati yang rusak terisi lemak, sehingga pada
waktu diwarnai dalam proses histologi, bagian yang terisi lemak tersebut nampak
kosong dengan batas yang jelas. Selain itu sering pula dijumpai degenerasi
hidrophyl (cloudy swelling), di mana ruang yang kosong terisi air. Pada waktu
diwarnai, bagian yang terisi air tersebut terwarna pucat/ kusam dan tidak ada
batas yang jelas, seolah-olah ada awan yang menutupi sehingga disebut dengan
cloudy swelling.
Jantung
Jantung
merupakan organ yang sangat penting dalam sistem sirkulasi pada ikan. Jantung
ikan ini terdiri dari 2 ruangan utama, yaitu atrium dan ventrikel.
Atrium berfungsi untuk memompa darah ke dalam ventrikel, sedangkan ventrikel
berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jaringan dinding atrium
tersusun dari jaringan otot jantung yang longgar, sedangkan ventrikel tersusun
dari jaringan otot jantung yang kompak/ padat. Abnormalitas yang sering
dijumpai pada otot jantung adalah kongesti dan hemoragi.
Organ-organ
a. Vesica natatoria (gelembung
renang), ada 2 bagian anterior dan posterior, warna putih mengkilap, letaknya
berdekatan dan sejajar dengan cavum vertebralis, berguna untuk timbul
tenggelamnya ikan. Saluran untuk memasukkan dan mengeluarkan udara yang
terentang dari oesophagus(batang tenggorok) ke vesica natatoria bagian
posterior disebut ductus pneumaticus (pneumatocysticus).
b. Mesonephros (ginjal – ren),
terletak antara 2 bagian gelembung renang atau menempel vertebrae.
c. Pronephros (ginjal – ren), di
depan dari vesica natatoria
d. Cor (jantung) terletak di bagian
ventral, perhatikan bagian sinus venosus, atrium, ventrikel, bulbus arteriosus
dan truncus arteriosus
e. Gonad, warna kuning atau putih.
Pada yang betina berisi telur, pada yang jantan berisi sperma. Letak gonad
biasanya di sebelah ventral daripneumatocyst.
f. Intestinum (usus), tampak
berbelit-belit.
g.
Hepar (hati
– liver), warna kemerahan. Vesica fellea (kantung empedu) berwarna
hijau tua terletak di sebelah ventral dari lobus dekster hepar.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Alat kelamin ikan nila jantan berupa satu lubang di
papilla yang berfungsi sebagai muara urine dan sperma (urogenital pore)
yang terletak setelah lubang anus. Sedangkan alat kelamin betina terdiri dari 2
lubang di papilla. Lubang yang satu untuk muara urine (ureter) dan
yang lain untuk pengeluaran telur (oviduct), terletak setelah anus.
Jadi pada ikan nila jantan terdapat dua lubang yaitu anus dan urogenital
sedangkan betina terdapat 3 lubang yaitu anus, oviduct dan ureter.
DAFTAR PUSTAKA
Djunanda,Tatang,1982,Anatomi dari 4 Spesies Hewan Vertebrata,Bandung,Armico
Tidak ada komentar:
Posting Komentar