KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH
SWT. Yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Shalawat beserta salam tercurahkan atas junjungan alam Nabi Muhammad SAW.
Karena dengan Beliau lah kita bisa mengetahui betapa pentingnya ilmu pegetahuan
sebagai bekal kita di dunia dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kami menyadari bahwa didalam penyusunan makalah ini banyak terdapat
kesalahan dan kekurangaan untuk itu kami sangat mengharapkan kepada para
pembaca untuk membeikan kritik dan saran yang
Pancor 30, Oktober 2012
Ashari
Romansah
ASCOMYCOTA
ASCOMYCOTA
Ascomycota adalah salah satu filum atau devisi dari dari
Fungi.Anggota filum ini tersebar di seluruh dunia.Ascomycota dapat bereproduksi
secara seksual maupun aseksual.Sebagian besar dari jamur yang termasuk golongan
Ascomycotina mempunyai hifa bersekat-sekat dan bercabang-cabang.Selain itu,
terdapat jenis jamur yang mempunyai hifa berlubang sehingga protopolasma dan
inti sel dapat mengalir dari satu sel ke sel lainnya.Struktur tubuh jamur dari
golongan Ascomycotina ada yang multiseluler atau uniseluler seperti pada ragi.
Fungi ascomycota mengalami meiosis
setelah pembentukan zigot yang berumur pendek dan menghasilkan meiospora dengan
pembentukan sel bebas dalam sebuah meiosporangium yang disebut askus.
Ascomycota menunjukkan kompabilitas seksual bipolar dan memiliki dinding sel
yang terdiri dari dua lapisan.
Ascomycotina merupakan kelompok jamur yang terbesar, ada
yang hidup parasit atau saprofit.Jamur yang hidup sebagai parasit, dapat
menimbulkan penyakit yang sangat merugikan seperti pada tanaman tembakau,
pepaya, karet, teh, cokelat, dan padi.Sedangkan jamur saprofit hidup pada bahan
makanan atau sampah. .
Ciri-ciri
umum Ascomycota:
v Tubuh ada yang uniseluler dan ada
yang multi seluler.
v memiliki hifa
yang bersekat-sekat, dan berinti banyak
v Ascomycotina, multiseluler, hifanya
bersekat dan berinti banyak.
v Hidupnya: ada yang parasit, saprofit,
ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
v Reproduksi: Ascomycota dapat
berkembang biak secara aseksual dan seksual. Ascomycota menghasilkan spora
sebagai hasil dari perkembangbiakan seksual.
- Reproduksi Aseksual:
Dilakukan dengan membentuk
kuncup.Kuncup terbentuk pada sel induk yang kemudian lepas.kadang-kadang kuncup
tetap melekat pada induk selnya membentuk rantai sel yang disebut hifasemu atau
pseudohifa.
- Reproduksi Seksual :
1) Mula-mula
Hifa berbeda jenis saling berdekatan.
2) Hifa betina
akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium,
masing-masing berinti haploid.
3) Dari askogonium
akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium dan
anteridium.
4) Melalui
trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami.
5) Askogonium
tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan terjadi
karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan.
6)
Pada
ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut
Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti haploid
dikariotik.
8)
Di
dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang
sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru. Catatan: didalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan
pembelahan meiosis menghasilkan 4 inti haploid. setiaphaploid akan membelah secara mitosis sehingga setiap askus terdiri dari 8 buah spora.
Spora seksualnya askospora yang dihasilkan oleh askus dalam
tubuh buah (askokarp).Spora aseksualnya adalah konidiospora. Hifa
bersekat(berseptum). Anggotanya ada yang uniseluler contohnya saccharomyses
cereviceae (khamir),penicilium chrysogenum (pembuat antibiotik), Aspergillus
Wentii (membuat kecap) ,tetapi sebagian besar anggotnya multiseluler, contohnya
morchella esculenta,sarcosypha coccinea, venturia inaequalis (merusak apel),
claviceps purpurea (penyebab penyakit ergot pada gandum),dll. Beberapa jenis
jamur bersimbiosis menjadi mikoriza, sebagian lagi bersimbiosis menjadi lumut
kerak, sebagian besar sporofit pada sisa organisme.
Ciri khas Ascomycota berkembang biak secara seksual dengan
struktur pembentuk spora yang disebut Askus. Contoh ascomycota adalah
Penicilium, Aspergillus, dan Saccharomyces.
Penicillium
Ascocarp dengan ascospora
Ascomycota
dibagi menjadi tiga kelas yaitu archiascomycetes, hemiascomycetes, dan
euastomycetes.
Ascomycotina, Divisi ini bercirikn talus yang terdiri dari miselium
bersepta.Reproduksi seksual membentuk askospora di dalam askus.Ada yang hidup
sebagai parasit, yang menimbulkan panyakit pada tumbuhan. Bentuk askus ada
bermacam-macam, antara lain:
- Askus tanpa askokarp
- Askus yang askokarpny berbentuk deperti mangkok disebut aposetium.
- Askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium.
- Askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki ostiulum disebut peritesium.
Ada bermacam-macam askus tersebut
digunakan sebagai dasar klasifikasi tingkat kelas.
1) Kelas Hemiascomycetes
1) Kelas Hemiascomycetes
Karakter dari kelas ini diantaranya
sebagai berikut:
- Aski tidak terbungkus di dalam atau pada tubuh buah
- Secara filogenetik kelas ini terdiri dari Budding yeasts dan genera yang yeasts ligt seperti Ascoidea dan Cephaloascus
- Kelas tersebut hanya memiliki satu ordo Saccharomycetales atau Endomycetales
- Taksa yang termasuk ke dalam ordo Saccharomycetales memiliki dinding sel yang umumnya terdiri dari manan dan gulkan
- Pada saat pembentukan septa, septanya terdiri dari satu atau beberapa pori yang mempunyai sumbat dan tidak terdapat woronin.
Kelompok jamur ini tidak membentuk askokarp, tidak mempunyai
hifa, tubuhnya terdiri dari sel bulat atau oval yang dapat bertunas sehingga
terbentuk rantai sel atau hifa senu.Contoh anggota Hemiascomycetes adalah
khamir Saccharomyces.
Beberapa
jenis Saccharomyces antara lain:
Saccharomyces
cerevisiae, khamir roti atau khamir bir, juga disebut khanir raja yang berguna
dalam pembuatan roti dan alcohol.
tuac,
bekerja mengubah air nira(legen) menjadi tuak.
Saccharomyces
ellipsoideus, mempermentasi buah anggur menjadi anggur manuman.
2) Kelas Archiascomycetes
Memiliki cirri karakter diantaranya
sebagai berikut:
- Merupakan bentuk Ascomycota primitive atau basal Ascomycetes
- Merupakan keturunan yang mengalami reduksi dari spesies-spesies yang lebih kompleks yang mempnyai askomata
- Memiliki tahapan seksual ascogenos, tetapi tidak memiliki hifa ascogenos
- Reproduksi aseksual dengan pertunasan (Budding) atau pembelahan (cleveage) kecuali pada genus Neolekta tidak ada ascomata ataupun konidiomata
Klas ini dibagi
5 ordo yaitu.
- Ordo Pneumocystidales
Karakter:
Ă¼ Merupakan penyebab pneumonia pada
pasien HIV, ex: Pnemocystis carinii
Ă¼ Dahulu dianggap sebagai protozoa
- Ordo Schizosaccharomycetales
Karakter:
Ă¼
Lebih dikenal denga fission yeasts
karena reproduksi vegetatifnya dengan pembelahan sel
- Ordo Neolectales
Karakter:
Ă¼
Pada genus Neolecta mempunyai apotecia
berbentuk clavatus dan bertangkai
- Ordo Promycetales
Karakter:
Ă¼
Terdiri dari satu family
protomycetaceae dengan 5 genera yang terdiri dari 20 spesies
Ă¼
Merupakan parasit pada tumbuhan berpembuluh,
khususnya family Asteraceae dan Apiaceae
Ă¼ Protomicetales jga menghasilkan
pigmen pada medium buatan seperti Taphrina
- Ordo Taprinales
Karakter:
Ă¼ Terdiri dari satu family taprinaceae
dengan genus tunggal kaprina yang terdiri dari hamper 100 spesies
Ă¼ Genus kaprina
merupakan parasit bersifat demorfik, membentuk miselia dikariotik
Ă¼ Dan askus terbuka pada fase
parasitic membentuk pertunasan sel
Ă¼ Membentuk
pertunasan sel khamir pada fase saprobikbya pada fase haploid
Ă¼ Taprina
merupakan parasit pada berbagai jenis tumbuhan berpembuluh, khususnya
paku-pakuan, Rosales, dan fajales.
3) Kelas Euascomycetes
Karakter dari kelas ini adalah
sebagai berikut:
- Umumnya fungi Ascomycetous memiliki filament
- Komposisi dinding selnya didominasi oleh kitin dan glukan
- Mempunyai lubang septum dengan woroning bodies
- Euascomycetes dapat membentuk ascogonia dan ascomata
- Kebanyakan menghasilkan hifa pada medium buatan
Euascomycetes
ini terdiri dari 3 sub klas yaitu:
- Sub klas Plektomycetes
Ciri-cirinya :
- tidak dapat membentuk askomaseluler dan askusnya yang prototunikata tidak mempunyai hamathecium,
- askus terdapat bebas di atas miselium
- askokarpanya berupa cleistotecium
- askokarpanya tidak berseptum, misalnya Monascus sp. Dan Emirecela sp
Kelas ini terdiri dari 3 ordo yaitu,
Ascosphaerales, Onygenales, dan Eurotyales
- sub klas Hymenoascomycetes
dibedakan cirinya berdasarkan anatomi dan morfologi Dari
asal askusnya, yaitu Ascohymenial atau Ascolocular dari Ascomata dan Ascus yang
unitunikata pada hypemenoas comycetes atau bitunikata.
- Sub klas Loculoascomycetes
Terdiri dari ordo-ordo Apothe chioid: Arthoneales,
Patellariales, Lahmiales; ordo-ordo Perithecioid: Melanommatales, Pleosporales,
Verrucariales, Chaetothyriales
Beberapa Ascomycota penting yang
berperan dalam kehidupan sehari-hari :
- khamir (ragi roti) Saccharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman beralkohol salah satunya berguna untuk membuat bir, maupun alkohol. mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi
- khamir (ragi roti) Saccharomyces cereviceae, dan media lain yang sejenis, dapat membahayakan lever dan mengandung karsinogenik.
- Tuber magnatum atau Truffle putih digunakan dalam kuliner.
- ragi anggurSaccharomyces ellipsoideus, untuk pembuatan wine dari anggur.
- ragi tuakSaccharomyces tuac, untuk pemuatan tuak dari air nira.
- kapang oncomNeurospora sitophila, untuk pembuatan oncom
- Neurospora crassa, kapang yang dipakai sebagai organisme model dalam biologi.
- Morchella esculenta dan Sarcoscypha coccinae, yang tubuh buahnya dapat dimakan.
- Venturia inaequalis penyebab penyakit yang merusak buah apel.
- Clavisceps purpurea hidup sebagai parasit pada bakal buah graminae,penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum. Gandum yang terkena spesies ini akan menimbulkan ergotisma pada hewan atau manusia yang memakannya.
- Saccharomyces sp, Ciri umum Saccharomyces sp (ragi) tidak mempunyai hifa dan tubuh buah. Jenis ragi yang dimanfaatkan untuk pem-buatan tape atau pengembang adonan roti adalah Saccharo-myces cerevisiae. Jamur ini dapat memfermentasi glukosa menjadi alkohol dan karbon dioksida.
- Saccharomyces cerevisiae sebagai pengembang roti atau kue akan berhenti tumbuh jika kadar alkohol mencapai 4-5%, sedangkan CO2 yang dihasilkan akan mengembangkan adonan roti. Alkohol akan menguap habis ketika roti dibakar. Saccharomyces cerevisiae yang dimanfaatkan dalam minuman beralkohol baru berhenti tumbuh (berkembang biak) pada kadar alkohol mencapai 14-17%.
- Penecillium notatum dan P. chrysogenum penghasil zat antibiotik (penisilin) yang ditemukan tahun 1929 oleh Alexander Fleming.
- Penecillium cammemberti dan P. requefort dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas keju.
Beberapa Ascomycota yang merugikan
dalam kehidupan sehari-hari :
Ascomycotina merupakan kelompok jamur yang terbesar, ada
yang hidup parasit atau saprofit.Jamur yang hidup sebagai parasit, dapat
menimbulkan penyakit yang sangat merugikan seperti pada tanaman tembakau,
pepaya, karet, teh, cokelat, dan padi.Sedangkan jamur saprofit hidup pada bahan
makanan atau sampah.
- Aspergillus
Aspergillus hidup sebagai saproba
pada bermacam-macam bahan organik, seperti pada roti, daging yang sudah diolah,
butiran padi, kacang-kacangan dan lain-lain.Koloninya berwarna abu-abu, hitam,
kuning atau cokelat.
Jenis-jenis Aspergillus antara lain:
- Aspergillus fumigates, bersifat parasit yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan unggas
- Aspergillus flavus, penghasil flatoksin yang diduga sebagai penyebab penyakit kanker hati. Kapang ini benyak terdapat pada kacang tanah dan makanan yang terbuat darinya.
- Aspergillus nidulan, parasit pada telinga menyebabkan outomikosis.
Jamur ini dapat menimbulkan penyakit
yang lain yang disebut dengan istilah ”Aspergillogis”.
Identifikasi ”Aspergillogis”
Penyakit jamur yang muncul dengan berbagai sindroma klinis
yang disebabkan oleh spesies Aspergillus.Penderita dengan penyakit paru
kronis (terutama asthma, juga penyakit gangguan paru kronis atau “cystic
fibrosis”) dan penderita yang alergi terhadap jamur ini dapat menyebabkan
kerusakan bronchus dan penyumbatan bronchus intermiten.Keadaan
ini disebut sebagai allergic bronchopulmonary aspergillosis (ABPA).
Kolonisasi saprophytic endobronchial pada penderita dengan pelebaran
bronchus atau bronkiektasi dapat menimbulkan gumpalan hyphae, dan massa hyphae
yang besar mengisi rongga-rongga yang sebelumnya sudah ada (berupa bola jamur
atau aspergilloma). Suatu spesies Aspergillus dapat muncul bercampur dengan
organisme lain dalam abses bakteriil paru-paru atau pada empiema.
Aspergillosis yang invasif dapat
terjadi, terutama pada pasien yang menerima terapi imunosupresif atau
sitotoksik; ia dapat menyebar ke otak, ginjal dan organ lain dan seringkali
fatal. Invasi kedalam pembuluh darah berupa trombosis dan menyebabkan infark
adalah ciri dari infeksi jamur ini pada pasien dengan kekebalan rendah.
Organisme ini dapat menginfeksi tempat dipasangnya katup
jantung prostetik.Spesies Aspergillosis adalah penyebab paling umum dari
otomikosis; jamur membuat koloni atau menyebabkan infeksi invasif pada sinus
paranasal. Jamur ini tumbuh pada jenis makanan tertentu, isolat dari A.
flavus (kadang juga spesies lain) bisa memproduksi aflatoksin atau
mikotoksin lain; toksin ini dapat menyebabkan penyakit pada ikan dan hewan dan
sangat karsinogenik pada hewan percobaan.
Hubungan antara kadar aflatoksin yang tinggi pada makanan
dan timbulnya kanker hepatoseluler ditemukan di Afrika dan Asia Tenggara.
Diagnosis ABPA ditegakkan antara lain adanya reaksi benjolan merah di kulit
jika dilakukan skarifikasi atau suntikan intradermal dengan antigen Aspergillus,
adanya sumbatan bronchus yang menahun, eosinofilia, terbentuknya antibodi
presipitasi serum terhadap Aspergillus, peningkatan kadar IgE dalam
serum dan adanya infiltrat paru yang bersifat transien (dengan atau tanpa
bronkiektasis sentral). Kolonisasi endobronkial saprofitik didiagnosa dengan
kultur atau ditemukannya Aspergillus mycelia pada sputum atau pada dahak
ditemukan hyphae. Serum precipitin terhadap antigen spesies Aspergillus
biasanya juga muncul.Bola jamur dari paru biasanya dapat didiagnosa dengan foto
toraks dan dari catatan medis. Diagnosa aspergillosis invasif ditegakkan dengan
ditemukannya Mycelia Aspergillus dengan mikroskop dari jaringan yang
terinfeksi; konfirmasi diagnosa dilakukan dengan kultur untuk membedakan dengan
penyakit jamur lain yang gambaran histologinya mirip.
Aspergillus fumigatus dan Aspergillus flavus adalah penyebab paling umum
dari aspergillosis pada manusia, walau spesies lain dapat juga sebagai
penyebab. Aspergillus fumigatus menyebabkan banyak kasus bola jamur; Aspergillus
niger penyebab umum otomikosis.
Distribusi Penyakit
Tersebar diseluruh dunia, jarang dan bersifat sporadis,
tidak ada perbedaan insidens berdasarkan ras atau jenis kelamin.
Reservoir.
Spesies Aspergillus secara alamiah ada dimana-mana,
terutama pada makanan, sayuran basi, pada sampah daun atau tumpukan
kompos.Konidia biasanya terdapat di udara baik di dalam maupun di luar ruangan
dan sepanjang tahun.
Cara Penularan.
Melalui inhalasi konidia yang ada di
udara.
Masa Inkubasi.
Hitungan hari
hingga minggu.
Masa Penularan.
Tidak disebarkan
dari satu orang ke orang lain.
Kerentanan dan
Kekebalan.
Spesies Aspergillus ditemukan dimana-mana, dan
Aspergillosis biasanya muncul sebagai infeksi sekunder dan hal ini membuktikan
bahwa orang yang sehat kebal terhadap penyakit ini. Kerentanan akan meningkat
dengan pemberian terapi imunosupresif dan sitotoksik dan serangan invasif
terlihat terutama pada pasien dengan netropenia yang berkepanjangan. Penderita
HIV/AIDS atau penderita penyakit granulomatous kronik pada masa kanak-kanak
juga peka terhadap infeksi jamur ini.
Cara Cara
Pemberantasan
A. Cara Cara Pencegahan :
Udara ruangan yang disaring dengan High
Efficiency Particulate Air (HEPA) dapat menurunkan infeksi aspergillosis
invasive pada penderita yang dirawat di RS terutama penderita dengan
netropenia.
B. Pengawasan Penderita, Kontak
& Lingkungan Sekitarnya :
- Laporan pada instansi kesehatan setempat : laporan resmi biasanya tidak dilakukan, Kelas 5 (lihat tentang pelaporan penyakit menular).
- Isolasi : tidak perlu.
- Disinfeksi serentak : menjaga kebersihan, pembersihan terminal.
- Karantina : tidak dilakukan.
- Imunisasi : tidak ada.
- Investigasi kontak dan sumber infeksi : tidak diindikasikan.
- Pengobatan spesifik : ABPA diobati dengan corticosteroid suppression dan biasanya membutuhkan terapi yang lama. Reseksi bedah, jika memungkinkan, adalah pengobatan paling tepat untuk aspergilloma. Amphotericin B (Fungizone® atau formasi lipid) IV dapat digunakan untuk infeksi jaringan bentuk invasif. Pemberian Itraconazole bermanfaat bagi penderita yang perkembangannya lebih lambat dan untuk penderita yang mempunyai masalah kekebalan. Terapi imunosupresif harus dihentikan atau dikurangi sebisa mungkin. Kolonisasi endobronkial harus diobati sedemikian rupa untuk memperbaiki drainase bronkopulmoner.
b. Penicillium
Kapang multiseluler ini mempunyai
miselium bersekat-sekat. Ujung konidiofornya tidak melebar melainkan
bercabang-cabang tadi. Penicillium, banyak terdapat pada bahan-bahan organik
dan sebagai saprofit, misalnya sebgai berikut:
- Penecillium italicum dan P. digitatum perusak buah jeruk masing-masing dinamai juga kapang biru dan kapang hijau.
- Penecillium axpansup, menyebabkan buah apel membusuk ditempat penyimpanan.
- Penecillium islandicum merusak beras sehingga menjadi kuning, maka disebut “Yellow rice”.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar